Selasa, 18 Januari 2022

Macam-Macam Jenis KB: Pilih yang Paling Tepat untuk Anda

 Macam-Macam Jenis KB: Pilih yang Paling Tepat untuk Anda


Penggunaan alat kontrasepsi bertujuan untuk menunda kehamilan dan mengatur jumlah anak yang dilahirkan. Beberapa jenis alat kontrasepsi (KB) yang bisa digunakan, antara lain IUD, kondom, suntik KB, dan pil KB.

3,4(51)
25 Jul 2019|Azelia Trifiana
Merencanakan kapan memiliki keturunan adalah kebijakan yang tidak main-main. Biasanya, alternatif yang dipilih adalah dengan memasang alat kontrasepsi yang dikenal dengan KB. Ada banyak jenis KB yang bisa menjadi pilihan sesuai dengan preferensi setiap individu.Perlu diingat pula bahwa apapun jenis KB yang digunakan, kemungkinan untuk hamil tetap ada. Efektivitas KB dalam mencegah kehamilan sampai 99%.Di Indonesia, ada beberapa jenis metode kontrasepsi yang biasa digunakan. Untuk jangka panjang, IUD biasa dipilih. Selain itu, ada banyak ragam KB lainnya seperti pil hingga kondom.

Apa yang dimaksud alat kontrasepsi (KB)?

Alat kontrasepsi adalah metode atau alat yang secara khusus digunakan untuk tujuan mencegah terjadinya kehamilan saat berhubungan seksual. Dalam memilih metode kontrasepsi untuk menunda memiliki anak, pasangan haruslah memperhatikan banyak faktor, termasuk tingkat keamanan, efektivitas hingga kenyamanan dan efek samping.Jenis kontrasepsi yang digunakan setiap orang juga mungkin berbeda, dapat disesuaikan dengan pilihan masing-masing pasangan.

Apa saja jenis KB yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan?

Setiap jenis KB memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apa yang cocok pada seseorang belum tentu berlaku sama pada orang lain.Dikutip dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), beberapa jenis KB yang umum digunakan adalah:

1. IUD 

IUD adalah singkatan dari Intrauterine device, alat berbentuk huruf T dengan ujung seperti kabel yang dimasukkan ke dalam uterus wanita. Kandungan tembaga di dalamnya menghancurkan dan mencegah sperma bertemu dengan sel telur.IUD ada dua jenis, IUD yang tidak mengandung hormon dan yang mengandung hormon. IUD yang tidak mengandung hormon terbuat dari tembaga dan dapat bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon perlu diganti setiap 5 tahun sekali.Pada IUD dengan hormon setiap harinya akan dilepaskan levonorgestrel. Cara ini juga membuat saluran serviks tidak memungkinkan sperma dan sel telur bertemu.  Biasanya pada awal-awal penggunaan, wanita yang menggunakan IUD akan mengalami menstruasi yang lebih lama dan lebih deras. Namun tenang saja, hal ini tidak berarti berbahaya. Bahkan pada beberapa orang, IUD mengurangi rasa kram perut saat menstruasi.IUD banyak dipilih karena dampaknya berlaku jangka panjang, sekitar lima tahun. Setelah periode tersebut, IUD harus kembali diganti.Baca juga: Setelah Pasang IUD, Kapan Boleh Berhubungan Intim? Ini Jawabannya!

2. Kondom

Metode kontrasepsi yang terbilang mudah tanpa harus menanam atau memasukkan apapun ke dalam tubuh. Kondom biasanya dipasang pada penis pria untuk menjaga agar sperma tidak masuk ke dalam tubuh wanita. Meski demikian, masih ada kemungkinan terjadi kehamilan ketika kondom bocor.

3. Kontrasepsi hormonal (pil)

Ketika berbicara tentang KB hormonal, artinya yang digunakan sebagai alat kontrasepsi adalah pil. Jenis KB yang satu ini bersifat sementara dan perlu dikonsumsi harian. Ada dua jenis pil KB, yaitu yang mengandung hormon progesteron dan yang mengandung hormon estrogen dan progesteron.  Pil KB ini dapat mengentalkan lendir serviks sehingga mencegah sperma mencapai sel telur. Menggunakan jenis KB ini juga dapat mencegah proses ovulasi meski hanya pada saat-saat tertentu.Efek samping dari pil KB adalah berisiko meningkatkan berat badan, tekanan darah tinggi, hingga pendarahan yang terjadi di luar jadwal menstruasi. Selain itu, bisa saja penderitanya merasa mual, sakit kepala, produksi ASI menurun, hingga gairah seks yang tidak lagi seperti sebelumnya.

4. Implan

Metode berikutnya adalah KB implan, menanam benda kecil di lengan bagian atas. Metode ini dapat berefek mencegah kehamilan untuk periode tiga tahun. Kemungkinan gagal dari metode ini sangat sedikit yaitu sekitar 3%.Namun efek sampingnya adalah peningkatan berat badan, menstruasi tidak teratur, rasa nyeri di lengan tempat implan dipasang, hingga kesulitan untuk kembali hamil setelah implan diangkat.

5. Suntik KB

Untuk jenis KB berikutnya adalah suntik KB yang bisa dipilih untuk periode 1 atau 3 bulan. Sama seperti pil, suntik KB bersifat sementara dalam mencegah kehamilan.Wanita yang menggunakan metode suntik KB bisa mengalami efek samping seperti berat badan meningkat, perdarahan, sakit kepala, hingga jerawat.Baca juga: Suntik KB 3 Bulan Tapi Tetap Menstruasi, Normalkah?

6. Tubektomi

Berbeda dengan beberapa jenis-jenis KB di atas yang hanya mencegah kehamilan untuk periode bulanan hingga tahunan, tubektomi adalah pilihan bagi yang ingin mencegah kehamilan permanen.Disebut juga sterilisasi, tubektomi adalah tindakan menutup tuba falopi agar sel telur tidak dapat masuk ke dalam rahim. Artinya, sperma pun tidak bisa masuk ke dalam tuba falopi. Memerlukan operasi, efek samping tubektomi di antaranya adalah perdarahan, infeksi dan nyeri pada panggul.

7. Patch (seperti koyo)

Metode kontrasepsi lain yang bisa mencegah kehamilan adalah menggunakan patch kuilit di bagian bawah bokong atau tubuh bagian atas (tidak di payudara). Metode ini digunakan selama seminggu sekali. Patch ini berfungsi untuk melepaskan hormon progestin dan estrogen ke dalam aliran darah untuk mencegah pembuahan.Tingkat kegagalan metode ini adalah sekitar 7%. Kekurangan dari jenis kontrasepsi ini adalah tidak dapat mencegah penyakit menular seksual dan menyebabkan efek samping layaknya mengonsumsi pil KB.

8. Cincin vagina

Cincin kontrasepsi vagina adalah cincin yang ditempatkan di dalam vagina wanita untuk melepaskan hormon progestin dan estrogen. Cincin ini digunakan selama tiga minggu untuk kemudian diganti ketika Anda mengalami menstruasi. Tingkat egagalan dari metode kontrasepsi ini adalah mencapai 7 persen. Selain itu, efek samping lain yang mungkin ditimbulkan adalah iritasi, mual, sakit kepala dan tidak memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual.

9. Diafragma

Diafragma adalah salah satu jenis kontrasepsi yang menggunakan penutup serviks untuk memblokir masuknya sperma. Diafragma yang digunakan bentuknya seperti cangkir dangkal yang bisa mencegah atau membunuh sperma. Alat ini harus dipasangkan oleh dokter, karena untuk diafragma dan tutup serviks memiliki ukuran yang berbeda-beda. Nantinya diafragma ini akan dimasukkan ke dalam vagina dengan menggunakan spermisida. Tingkat kegagalan dari metode kontrasepsi ini adalah sebesar 7%. 

10. Spons

Spons kontrasepsi adalah jenis KB yang mengandung spermisida untuk membunuh sperma. Alat kontrasepsi ini ditempatkan di vagina, tepatnya di atas serviks untuk kemudian bekerja selama 24 jam.Anda harus membiarkan alat ini ada di dalam vagina setidaknya 6 jam setelah berhubungan seksual. Tingkat kegagalan dari metode ini adalah 14% untuk wanita yang belum pernah hamil dan 27% untuk wanita yang sudah pernah melahirkan.Apa saja macam-macam alat kontrasepsi yang alami?Selain jenis KB di atas, ada juga sejumlah metode kontrasepsi alami untuk mencegah kehamilan. Cara ini terbilang lebih aman dan bebas efek samping.Sejumlah jenis kontrasepsi alami yang juga aman untuk ibu menyusui adalah:

Mengetahui masa subur

Cara lainnya untuk mencegah kehamilan adalah dengan mengetahui masa subur. Jika Anda memiliki siklus menstruasi yang teratur, Anda memiliki sekitar sembilan hari atau lebih, sebagai masa subur setiap bulan.Jika tidak ingin hamil, hindari berhubungan seks pada hari-hari subur tersebut atau Anda menggunakan metode kontrasepsi penghalang pada hari-hari itu. Tingkat kegagalan metode ini bervariasi yakni 2-23%.

Metode amenore laktasi (menyusui)

Salah satu cara aman untuk mencegah kehamilan menggunakan metode kontrasepsi yang bekerja menghambat ovulasi adalah menerapkan amenore laktasi.Untuk wanita yang baru saja melahirkan dan sedang menyusui, Lactational Amenorrhea Method (LAM) dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alami yang aman.Untuk sukses dalam metode ini, ada sejumlah jika tiga syarat yang harus dipenuhi seperti:
  • Berada dalam fase amenore (tidak mengalami menstruasi setelah melahirkan),
  • Sepenuhnya atau hampir menyusui penuh
  • Masih berada dalam masa kurang dari 6 bulan setelah melahirkan bayi
LAM adalah metode kontrasepsi sementara, dan metode kontrasepsi lain harus digunakan jika salah satu dari ketiga kondisi tersebut tidak terpenuhi.

Mengapa kontrasepsi penting?

Sejatinya, pilihan untuk menggunakan kontrasepsi bukan hanya untuk menunda memiliki keturunan atau mengatur berapa jarak dan jumlah anak yang dilahirkan. Lebih jauh lagi, penggunaan kondom sangat penting untuk menghindari infeksi penyakit menular seksual pada perempuan yang aktif berhubungan seksual. Sayangnya, Anda masih bisa terkena infeksi menular seksual jika mengenakan kontrasepsi lainnya. Apalagi faktanya, menurut World Health Organization, ada 214 juta wanita berusia produktif di negara berkembang belum menyadari pentingnya menggunakan alat kontrasepsi. Padahal, mereka ingin menghindari kehamilan.Dengan menjatuhkan pilihan pada salah satu dari jenis-jenis KB, kesehatan reproduksi wanita semakin terlindungi. Dengan menggunakan alat kontrasepsi, wanita punya otoritas untuk menentukan kapan memiliki keturunan atau berapa jarak yang diinginkan antara satu anak dengan lainnya.Dalam sudut pandang jangka panjang, perencanaan keluarga ini membuat wanita memiliki kesempatan untuk memperjuangkan pendidikan sekaligus mengaktualisasikan diri. Logikanya, keluarga dengan jumlah anak lebih sedikit dapat menginvestasikan dana pendidikan dengan porsi lebih besar ketimbang mereka dengan anak banyak.Apakah akses kontrasepsi mencukupi?Sayangnya, lagi-lagi masih ada lebih dari 200 juta wanita di negara berkembang yang belum mendapatkan akses memadai untuk menggunakan alat kontrasepsi. Ada banyak penyebabnya seperti:
  • Keterbatasan pilihan jenis-jenis KB
  • Kesulitan akses menggunakan alat kontrasepsi (remaja, populasi miskin, wanita belum menikah)
  • Ketakutan akan efek samping
  • Bertentangan dengan keyakinan agama
  • Tidak ada layanan medis yang menyediakan
Masih banyak lagi faktor yang menyebabkan akses untuk menggunakan alat kontrasepsi tidak mudah. Di Afrika, sebanyak 24,2 persen wanita di usia produktif tidak mendapat akses kontrasepsi modern. Sementara di Asia dan Amerika Latin, masih ada 10,2% wanita menghadapi kesulitan yang sama.Keputusan menggunakan KB harus diambil dengan matang dan mempertimbangkan banyak faktor. Diskusikan dengan dokter kandungan, suami, atau keluarga sebelum menentukan hal ini karena sangat erat kaitannya dengan kesehatan seorang wanita.Jika Anda ingin berkonsultasi secara langsung perihal metode kontrasepsi apa yang paling tepat, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
sumber : 12 Macam Jenis KB, Cara Kerja, dan Risikonya (sehatq.com)Foto kegiatan pelayanan KB Implant di Puskesmas Cikalong




SAFARI KB “Dukung Keluarga Berencana, Wujudkan Indonesia Sejahtera”

 

SAFARI KB “Dukung Keluarga Berencana, Wujudkan Indonesia Sejahtera”

Yogyakarta (22/9) – RSA UGM bersama dengan Dinas P3AP2KB (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kabupaten Sleman menggelar safari KB dengan pemasangan alat kontrasepsi gratis. Sejumlah 58 peserta akseptor KB dari Wilayah Kecamatan Gamping hadir pada acara yang digelar di Poliklinik Kandungan dan Kebidanan Srikandi 2 RSA UGM ini.

Dra. Suci Iriani Sinuraya, M.Si, MM – Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman berkenan memberikan edukasi pentingnya KB kepada para akseptor melalui sambutannya. Alur pelayanan safari KB meliputi: daftar ulang, skrining kesehatan, dan masuk ke ruang tindakan. Skrining kesehatan sangat dicanangkan untuk menentukan alat konstrasepsi yang akan digunakan. Saat peserta KB menunggu panggilan untuk masuk ke ruang tindakan, disuguhkan tayangan edukasi kesehatan dan informasi layanan yang ada di RSA UGM.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Ade Febrina Lestari, M.Sc., Sp. A (K) – Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSA UGM, dalam sambutan pembukaan acara menuturkan bahwa kegiatan KB manfaatnya sangat banyak. Salah satunya yaitu menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan jumlah penduduk Indonesia dengan membentuk keluarga kecil yang sejahtera.

Keterlibatan berbagai unit terkait di RSA UGM mensukseskan acara Safari KB kali ini, didukung oleh petugas pendaftaran, Dokter Spesialis Obstetri Ginekeologi RSA UGM, Dokter PPDS SpOG, dokter muda, bidan, dan perwakilan kader di wilayah Kecamatan Gamping. Sebagai upaya penerapan protokol kesehatan, petugas mengemas safari KB dengan pembagian 3 sesi kedatangan untuk mengurangi kerumunan. Para peserta KB pun tetap dihimbau untuk memakai masker dan tetap menjaga jarak. Salam friendly and caring hospital. (Hesti P/Humas)

Proses Skrining Safari KB yang Diselenggarakan RSA UGM


Foto kegiatan safari KB di Puskesmas Cikalong




Kenakalan Remaja

 

Kenakalan Remaja



Read more https://ruangguruku.com/kenakalan-remaja/

Kenakalan Remaja

kenakalan remaja

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Para ahli pendidikan sependapat bahwa remajaadalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transis.

Definisi kenakalan remaja menurut para ahli

  • Kartono, ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.
  • SantrockKenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”

Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?

Masalah kenakalan mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.

Jenis-jenis kenakalan remaja

Penyebab terjadinya kenakalan remaja

Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remajaitu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

Faktor internal:

  1. Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
  2. Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:

  1. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
  2. Teman sebaya yang kurang baik
  3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Hal-hal yang bisa dilakukan/ cara mengatasi kenakalan remaja:

  1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
  2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
  3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
  4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
  5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Artikel dari anneahira.com



Read more https://ruangguruku.com/kenakalan-remaja/
Penyuluhan dan konseling tentang Kenakalan Remaja oleh petugas Puskesmas Cikalong kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.

Kesehatan Reproduksi Remaja

 

Kesehatan Reproduksi Remaja



Read more https://ruangguruku.com/kesehatan-reproduksi-remaja/

Kesehatan Reproduksi Remaja

Kesehatan Reproduksi RemajaPengertian kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.

Sedangkan kesehatan reproduksimenurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.

Definisi kesehatan reproduksi menurut hasil ICPD 1994 di Kairo adalah keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi dan proses. 

Pengertian kesehatan reproduksi ini mencakup tentang hal-hal sebagai berikut: 1) Hak seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta mempunyai kapasitas untuk bereproduksi; 2) Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukannya; 3) Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi serta memperoleh aksebilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural; 4) Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai sehingga perempuan mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman.

Kesehatan Reproduksi Remaja

Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan repoduksi yaitu :

  1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil).
  2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remajakarena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb).
  3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang membeli kebebasannya secara materi, dsb).
  4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual, dsb).
Demikian sekilas tentang kesehatan reproduksi remaja, mudah-mudahan menambah pengetahuan kita
Kata kunci artikel:

Kesehatan Reproduksi Remaja



Read more https://ruangguruku.com/kesehatan-reproduksi-remaja/ 

Pelayanan KB Masa Pandemi

 

Pelayanan KB Masa Pandemi, Haruskan Ke Faskes untuk Kontrol?

Annisa Karnesyia   |   HaibundaKamis, 29 Apr 2021 07:49 WIBJakarta - 

Penggunaan kontrasepsi dalam program KB mengalami perubahan selama masa pandemi COVID-19, Bunda. Selama kurun waktu tersebut, terjadi penurunan penggunaan alat kontrasepsi lho.

Padahal menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), program KB merupakan intervensi kunci untuk menyelamatkan jiwa ibu dan anak bila pasangan menjarangkan kehamilan lebih dai dua tahun. KB bahkan dapat mencegah lebih dari 30 persen angka kematian ibu dan 10 persen angka kematian anak.

Menurut hasil survei Knowledge Hub Kesehatan Reproduksi Indonesia, prevalensi yang tidak menggunakan KB selama masa pandemi mengalami kenaikan dari 31,8 persen menjadi 35,2 persen. Artinya, terjadi penurunan prevalensi penggunaan alat, obat, atau cara KB sebesar 3,4 persen.

"Bila dilihat dari besaran kenaikannya, prevalensi ini dianggap kecil. Namun, mengingat survei ini dilakukan dalam situasi pandemi, kemungkinan besar angka tersebut akan meningkat," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Dr. Emi Nurjasmi, M. Kes, dalam Webinar 'Nyaman, Praktis, Terlindungi dengan KB Suntik 2 Bulan, Andalan Gestin F2', via Zoom, Selasa (27/4/21).

Selama masa pandemi, sektor pelayanan kontrasepsi memang berubah menyesuaikan kebutuhan. KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) yang utama pada masa pandemi adalah menunda kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi, Bunda.

Berikut panduan pelayanan KB selama masa pandemi COVID-19 menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN):

1. Akseptor IUD/Implan/MOW/MOP

Bunda tidak perlu kontrol bila menggunakan KB jenis ini. Apabila ada keluhan, bisa membuat perjanjian dengan petugas kesehatan untuk pemeriksaan.

2. Akseptor suntik atau pil

Bunda diharapkan datang ke petugas kesehatan sesuai jadwal dengan membuat janji sebelumnya. Jika tidak memungkinkan, maka dapat menggunakan kondom, pantang berkala, atau senggama terputus.

3. Calon pengantin

Selama pandemi, bimbingan perkawinan, pemeriksaan kesehatan, konsultasi keluarga dan bimbingan lain ditunda pelaksanaannya, kecuali untuk pelayanan administrasi dan pencatatan nikah.

Pelayanan KB sejauh ini paling banyak dilakukan di bidan. Selain rumah sakit, puskesmas paling banyak dikunjungi untuk pelayanan ini.

Nah, bagi Bunda yang berkunjung ke bidan, simak panduan yang perlu dipahami tentang pelayanan KB di halaman berikutnya.

Pelayanan bidan untuk KB di era pandemi

Berikut pelayanan bidan selama masa pendemi COVID-19:

1. Bidan tetap memberikan pelayanan KB dengan syarat menggunakan APD lengkap sesuai standar. Bunda juga perlu membuat janji sebelum melakukan kunjungan ya. Pelayanan KB yang diberikan meliputi:

- Pengguna KB IUD atau Implan yang mempunyai keluhan bisa datang atau konsultasi online.
- Akseptor IUD atau implan yang sudah habis masa pakainya.
- Akseptor KB suntik tetap bisa datang sesuai jadwal.

2. Bidan akan tetap memberikan pelayanan sesuai program, yaitu dengan mengutamakan metode MKJP (alat kontrasepsi jangka panjang), seperti IUD Pasca Plasenta.

3. Bidan akan berkoordinasi dengan kader untuk meminta bantuan pemberian kondom bagi yang membutuhkan, seperti akseptor IUD atau implan yang sudah habis masa pakai tapi tidak bisa kontrol ke petugas atau akseptor suntik yang tidak bisa datang sesuai jadwal.

4. Bidan dapat berkoordinasi dengan penata laksana KB atau kader untuk pemberian Pil KB pada pasien yang membutuhkan. Misalnya, pada akseptor pil yang harus mendapatkannya sesuai jadwal.

5. Melakukan komunikasi, pemberian informasi, dan edukasi, serta konseling terkait kesehatan reproduksi dan KB melalui jaringan komunikasi, diutamakan pada MKJP.

sumber : Pelayanan KB Masa Pandemi, Haruskan Ke Faskes untuk Kontrol? - Halaman 2 (haibunda.com)

Video Pelyanan kb di masa pandemi dapat dilihat melalui link youtube dibawah ini

Video Edukasi Pelayanan KB pada Masa Pandemi Covid-19 - YouTube

Foto kegiatan pelayanan kb di masa Pandemi




Vaksinasi SMPN 1 Cimaung